Gak usah bertele-tele kalo membahasa mengenai
skripsi, kenapa? Karna banyak manusia yang sensitif kalo mendengar kata “skripsi”,
yaitu mahasiswa tingkat akhir hehe, kenapa? Beragam kasus terjadi mulai dari
hal lucu, kesal, marah bahkan tak sedikit kita dengar kasus kriminal terjadi
antara mahasiswa tingkat akhir dengan pembimbing skripsinya. Wah serem juga
kan? Apa lagi buat kita yang belum pernah ngerasain alias masih mahasiswa baru,
pasti campur aduk pikiran kita kalo disuruh membahas mengenai skripsi. Tapi
buat kalian yang belum sampai pada tahap mengerjakan skripsi ataupun yang
sedang “galau” dengan skripsinya, tenang aja. Semua ada jalan keluarnya, yakin
! :)
Nah di sini saya mau berbagi pengalaman saya sewaktu
masih mahasiswa dalam mengerjakan skripsi terutama dalam hal revisi dengan
dosen pembimbing, cekidot…
1. Fokus
Urutan pertama yang saya buat adalah fokus..fokus menjadi hal penting dalam kita melakukan hal apapun, apalagi mengenai skripsi yang butuh fokus yang sangat tinggi. Revisi yang kita lakukan dengan dosen pembimbing biasanya tidak akan pernah jauh-jauh pembahasannya dari skripsi yang kita buat. Jadi jangan pernah berpikiran “halah si dosen ini yang kita bahas lain yang dia revisi entah kemana-mana…” stop berpikir seperti itu, yang makin membuat kita merasa makin berat untuk merevisi skripsi tersebut. Yang perlu kita lakukan cukup fokus dengan apa yang disampaikan dosen pembimbing kita.
2.
Baca skripsi secara mendetail sebelum bertemu dosen
pembimbing
Sangat perlu untuk kita
yang hendak melakukan revisi, mengapa? Disaat kita membaca skripsi secara
mendetail pasti kita menemukan hal-hal yang tidak kita mengerti, apalagi hal
tersebut tidak kita temukan jawabannya baik itu dari buku referensi ataupun
dengan bantuan mbah google. Nah, jika kita menemukan permasalahan langsung kita
catat di buku coretan atau buku catatan kecil untuk ditanyakan saat revisi.
Selain untuk hasil skripsi yang lebih baik, tentunya ada hal lain yang kita
dapat, yaitu :
·
Terlihat sungguh-sungguh dalam mengerjakan/melakukan
revisi.
·
Dosen pembimbing lebih terbuka, karna mereka sangat menyukai suasana revisi yang
aktif, tidak hanya dosen pembimbing yang ngomong tapi juga kita sebagai
mahasiswa yang punya skripsi. Kebanyakan mahasiswa yang melakukan revisi Cuma sekedar
manggut-manggut aja dengan apa yang disampaikan dosen, sehingga dosen juga rada
malas, sehingga revisi pun tidak terlalu tuntas. Ya iyalah, saya juga jadi dosen malas banget lama-lama revisi kalo
mahasiswanya ga aktif, manggut-manggut kayak burung, hehe
3.
Persiapkan buku catatan, khusus hasil revisi (jangan
dicampur dengan buku lainnya)
Jangan pernah anggap
sepele dengan yang namanya buku catatan ! Kebanyakan mahasiswa yang sedang
skripsi tidak memiliki buku catatan kecil, hanya mengandalkan skripsi yang
dicorat-coret langsung oleh dosen pembimbing. Come’on guys, kalo mau hasil yang lebih kita sendiri juga
harus siap memberikan sesuatu yang lebih. Mengapa kita tidak bisa
mengandalkan skripsi corat-coret tersebut? Saya jabarkan secara singkat dibawah
ya :
·
Kadang setelah
skripsi selesai, kita baru “ngeh” kalo tulisan revisi si dosen tidak kita
pahami, ya namanya corat-coret… kalo
udah seperti itu siapa yang salah? Jika kita kembali menemui dosen hanya untuk
menanyakan perihal tulisan cora-coretnya ya sama aja membuat dosen tersebut
berpikir bahwa kita tidak mendengarkan revisi yang dilakukan + dinilai sebagai
mahasiswa bimbingah yang “payah”
·
Di saat revisi,
si dosen tidak hanya menyampaikan perubahan/masukan di skripsi yang khusus
untuk corat-coret, pasti ada masukan yang tidak dituliskan, masukan yang hanya
disampaikan lewat diskusi, nah di sini peran penting buku catatan kecil kita
guys. Kita akan sangat terbantu saat degan buku catatan kita di saat mengetik
ulang hasil revisi.
4.
Jangan pernah menunda!!!
Setelah melakukan revisi dengan si dosen kita merasa
lega, seakan-akan keluar dari masalah besar, hehe. Sehingga kita langsung
melakukan hal-hal yang seharusnya kita kesampingkan terlebih dahulu. Nah,
biasanya kita habis revisi langsung nongkrong sama temen sampai lupa waktu,
apalagi dosennya tadi bilang “….3 hari
lagi kamu temui saya lagi ya untuk revisi,..” ini ni yang kadang kita
sepelekan, selalu berpikir kalo hasil revisi bisa dikerjakan nanti sewaktu di
kos/rumah. Jangan pernah kamu berpikiran seperti itu dengan dan dengan
santainya menunda pekerjaan yang sebenarnya bisa kamu lakukan waktu itu juga.
Percayalah jika kita langsung mengerjakan hasil revisi di saat kita punya waktu
senggang itu akan membuat kita siap untuk revisi selanjutnya. Kebanyakan kita
menunda mengerjakan hasil revisi karna berpikir masih ada waktu di kos/rumah,
padahal sesampainya di rumah/kos kita gak tau godaan lain yang mebuat kita
meninggalkan hasil revisi, missal : main game sama temen kos, keluar dan
sebagainya. Jadi hal wajib kita lakukan jika mau revisi skripsi kita lancer adalah
dengan mengerjakan hasil revisi setelah melakukan revisi ataupun di waktu
senggang kita. Jangan pernah meunda !!!
5.
Biasakan untuk membaca ulang hasil revisi
Tips yang gak kalah penting agar revisi kita lancar adalah
selalu membiasakan untuk membaca ulang hasil revisi yang telah selesai kita
kerjakan, kadang kita berpikir “ga perlu
lagi lah dibaca, udah hafal juga, udah paham…” nah, tujuan kita membaca
ulang hasil revisi bukan hanya untuk membuat kita semakin paham dan menguasai
skripsi kita tapi juga meminimalisir kesalahan penulisan/tanda baca ataupun
hasil revisi yang lupa kita kerjakan. Percaya deh ga akan sia-sia jika kamu
membaca ulang, itu akan membuat kamu semakin paham dan tentunya di saat revisi
selanjutnya kamu lebih aktif dan mengerti dengan apa yang disampaikan dosen.
6.
Usahakan lebih cepat sampai dibandingkan dosen di
tempat janjian revisi
Jangan sekali-kali mencoba untuk terlambat, hal itu
hanya akan membuat si dosen “malas” untuk berlama-lama melakukan revisi dengan
kita dan kita pun menjadi tidak siap untuk melakukan revisi. Jika kita lebih
cepat sampai dibandingkan dosen, otomatis dosen akan berpikir positif terhadap
kita, dan kita pun bisa menyiapkan bahan-bahan revisi seperti skripsi, buku
referensi dan buku catatan kita. Kita pun bisa membaca ulang skripsi kita
sambil menunggu si dosen dating. Sehingga di saat dosen dating kita sudah siap.
7.
Berdo’a
Setelah kamu melakukan
tips dari no.1-6 dengan baik, tips pamungkas yang wajib hukumnya buat kamu
sedang mengerjakan skripsi yaitu ”berdo’a”
No comments:
Post a Comment